16.9 C
New York
Jumat, Oktober 31, 2025

Buy now

spot_img

Diduga Minimnya Pengawasan Proyek Pemerintah Revitalisasi Pembangunan LAB Perpustakaan Toilet di Sekolah SMP Nurul Huda Menjadi Sorotan Publik.

Kota Bengkulu, Infoberitanasional.com – Diduga Minimnya pengawasan pekerjaan Proyek revitalisasi pembangunan di SMP Nurul Huda, yang terletak di Jalan Danau 1 Panorama,Kelurahan Panorama, Kecamatan Singaran Pati,Kota Bengkulu,Provinsi Bengkulu,menjadi sorotan publik,

Pasalnya”Proyek revitalisasi pembangunan di SMP Nurul Huda jalan Danau 1 Panorama Kota Bengkulu,anggaran cukup fantastis mencapai ratusan juta rupiah,diduga Lemahnya pengawasan dalam pelaksanaan pembangunan.baik dari pihak panitia pelaksana kegiatan, dan dinas terkait terhadap proyek revitalisasi,saat Tim awak media melakukan Peliputan pada hari Rabu,tanggal 3 September 2025.
Di SMP Nurul Huda Kota Bengkulu, Jalan Danau 1, Panorama,Kelurahan Panorama, Kecamatan Singaran Pati,Kota Bengkulu.Dugaan bahwa minimnya pengawasan hingga pekerjaan berpotensi dikerjakan asal jadi.

Para Pekerja proyek diduga tidak dilengkapi dengan APD,K3 seperti helm sepatu sarung tangan masker rompi saat sedang beraktivitas diduga tidak terlihat adanya pengawasan di lapangan baik dari pihak panitia pelaksana dan pengawas lapangan juga dinas terkait.

Berdasarkan papan proyek yang terpampang di lokasi,nilai bantuan pemerintah dari APBN anggaran pendapatan belanja negara tahun 2025 yang dikucurkan pembangunan tersebut mencapai Rp,938.000.000. Namun papan nama proyek terpampang di satu titik,sedangkan ada 3 aitem seperti pembangunan perpustakaan dan pengembangan LAB dan Komputer juga pembangunan Toilet,terkesan kurang transparan, Volume bangunan tidak dijelaskan di papan nama proyek terkesan tertutup hingga tidak dapat diketahui volume fisik pembangunan yang sedang dikerjakan,sehingga menimbulkan pertanyaan tentang transparansi proyek tersebut.

Dari pantauan di lokasi pekerjaan tersebut,diduga tak sesuai dengan RAB yang ada,terlihat seperti material yang digunakan pasir menggunakan pasir pantai,terlihat pekerjaan seperti pengecoran tiang dan cor selob balok diduga dikerjakan asal jadi dengan secara manual tidak menggunakan mesin molen,tidak seperti biasanya anggaran sebesar itu pekerjaan pembangunan tersebut sudah termasuk kedalam analisa alat dan termasuk dalam RAB,dan ternyata fakta di lapangan pengadukan diduga menggunakan sistem secara manual karenakan tidak ditemukan adanya mesin molen yang berada di lokasi pekerjaan proyek yang sedang dikerjakan,maka kualitas ketahanan fisik bangunan tersebut patut di pertanyakan,kecurigaan timbul adanya ketidakwajaran dalam pelaksanaan proyek yang  dikerjakan diduga dikerjakan asal jadi,5/9/25,

Dugaan minimnya pengawasan dan kurangnya transparansi dalam proyek revitalisasi pembangunan ini dapat menimbulkan dampak negatif bagi kualitas fisik pembangunan dan keselamatan para pekerja.Oleh karena itu,tidak menutup kemungkinan akan perlu dilakukan investigasi lebih lanjut untuk mengetahui penyebab dan solusi dari permasalahan ini.

Pelanggaran Undang-Undang K3 juga terlihat dalam proyek ini,dimana pekerja tidak dilengkapi dengan APD/K3 yang memadai,sehingga dapat membahayakan keselamatan dan kesehatan pekerja, Berdasarkan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja, pengusaha wajib menyediakan APD yang memadai bagi pekerja untuk mencegah kecelakaan kerja.

Saat Tim awak media melakukan peliputan di lokasi didampingi oleh salah seorang pihak dari Sekolah SMP Nurul Huda, menjelaskan bahwa pengawas lagi tidak berada di tempat,terkait masalah APD sudah di ingatkan namun tetap saja tidak di pakai,dan pembangunan yang kita laksanakan sudah sesuai dengan gambar dan RAB yang ada.

Pihak terkait lainnya seperti panitia pelaksana dan pengawas lapangan baikpun dari dinas terkait belum bisa di hubungi untuk dimintai keterangan dan jawaban masih terus diupayakan untuk mendapatkan keterangan lebih lanjut terkait kegiatan revitalisasi proyek pembangunan tersebut,hingga berita ini diturunkan,

Dalam beberapa tahun terakhir, proyek revitalisasi sekolah telah menjadi prioritas pemerintah untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Namun kasus seperti ini menunjukkan bahwa masih ada permasalahan yang perlu diatasi dalam pelaksanaan proyek revitalisasi sekolah.

Dalam konteks ini, penting bagi pihak panitia pelaksana dan pihak sekolah juga dari dinas pendidikan untuk memastikan bahwa proyek revitalisasi sekolah dilaksanakan dengan transparan dan akuntabel. Selain itu,perlu dilakukan pengawasan yang efektif untuk memastikan bahwa pekerjaan proyek dilaksanakan sesuai dengan standar yang ditetapkan.

Dengan demikian, proyek revitalisasi sekolah dapat berjalan dengan lancar dan efektif, serta dapat meningkatkan kualitas pendidikan jika permasalahan seperti ini tidak diatasi,maka proyek revitalisasi sekolah dapat menjadi tidak efektif dan tidak memberikan manfaat.

Dalam beberapa hari ke depan, tidak menutup kemungkinan akan dilakukan investigasi lebih lanjut untuk mengetahui penyebab Lemahnya pengawasan dan solusi dari permasalahan ini. Pihak panitia dan sekolah,pelaksana kegiatan,dan dinas pendidikan yang terkait dengan proyek revitalisasi perlu memberikan penjelasan dan jawaban atas kecurigaan dan pertanyaan yang ada.

Kita berharap bahwa proyek revitalisasi sekolah di SMP Nurul Huda Kota Bengkulu dapat berjalan dengan lancar dan efektif,serta dapat meningkatkan kualitas pendidikan jika permasalahan seperti ini tidak diatasi,maka proyek revitalisasi sekolah dapat menjadi tidak efektif dan tidak memberikan manfaat yang diharapkan.

Pewarta : adi.S.

Editor Red,

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Stay Connected

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan
- Advertisement -spot_img

Latest Articles