![]()
Kabupaten Seluma, Infoberitanasional.com — Program Revitalisasi Satuan Pendidikan dari Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah tahun anggaran 2025 di SMPN 7 Kecamatan Sukaraja Kabupaten Seluma Provinsi Bengkulu, diduga mengalami minimnya pengawasan dari pihak Panitia Pelaksana dan yang terkait lainnya. Pembangunan tersebut menyita perhatian publik karena bersumber dari Dana APBN yang cukup fantastis mencapai kurang lebih hampir 2 miliar Tahun Anggaran 2025.
Program Revitalisasi Satuan Pendidikan di SMPN 7 Seluma yang diduga mengalami minimnya pengawasan.Pihak sekolah,pelaksana proyek,dan pihak terkait yang diduga terlibat dalam minimnya pengawasan.Tahun Anggaran 2025.di SMPN 7 Kecamatan Sukaraja Kabupaten Seluma Provinsi Bengkulu.
Dugaan kuat bahwa minimnya pengawasan dapat berpotensi pekerja dikerjakan asal jadi dan kualitas ketahanan fisik bangunan tersebut patut dipertanyakan.dalam pelaksanaan Pembangunan diduga tidak dilengkapi dengan APD/K3 yang memadai untuk pekerja.
Berdasarkan hasil pantauan investigasi awak media di SMPN 7 Kecamatan Sukaraja Kabupaten Seluma Provinsi Bengkulu, pada Sabtu tanggal 3/9/25, terlihat para tukang yang bekerja diduga tidak dilengkapi dengan APD/K3. Penerapan K3 diatur dalam Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja.
Pembangunan diduga tidak dilengkapi dengan APD/K3 yang memadai untuk pekerja.Para pekerja diduga tidak menggunakan APD/K3 saat melakukan aktivitas.Kualitas ketahanan fisik bangunan tersebut patut dipertanyakan.
Saat dimintai keterangan kepala tukang,yang sedang berada di lapangan terkait APD/K3 memang tidak yang penting saya hanya mengkordinir para pekerja yang ada, Untuk upahnya sistem hari namun saya kurang paham berapa upahnya kalau kata pak ketua tidak sistem borongan,untuk sepatu dikasih untuk beberapa Minggu kemaren tapi malah,saya hanya mengkordinir di beberapa gedung ada kurang lebih 6 gedung baik Rehabilitasi dan juga bangunan baru seperti toilet yang ada di depan itu masih pekerja kita yang ngerjakan, tapi anggaran beda, terkait masalah gaji dan APD/K3 itu Saya kurang paham.
Dengan adanya dugaan temuan tersebut,awak media mencoba untuk konfirmasi kepada konsultan Pengawas, akan tetapi pihak pengawas tidak ada di tempat, juga upaya untuk konfirmasi kepada Kepala Sekolah SMPN 7,namun beliau pun sedang tidak berada di tempat.
Mendapatkan keterangan dari kepala tukang bahwa ada ketua, dalam pelaksanaan pembangunan tersebut,awak media tidak lepas untuk konfirmasi terkait pengawasan terhadap pelaksanaan kegiatan pembangunan yang sedang dikerjakan di SMPN 7 Seluma tersebut,demi perimbangan dalam pemberitaan, berhubungan beliau tidak berada dilapangan,lalu awak media langsung menuju di kediaman pribadinya,namun beliau pun tidak berada di rumah, hanya bertemu dengan istrinya katanya istrinya beliau lagi kelapangan, dan awak media meminta Nmr kontak WhatsApp nya,diberikan oleh istrinya, lalu di hubungi melalui Via pesan WhatsApp, terkait pengawasan dan APD/K3 para pekerja.
Assalamualaikum dang izin saya Adi dari media dan kawan dari media, tadi Kita kelokasi sekolah SMP negeri 7 melihat kegiatan dan sekarang lagi mampir di rumah dang kata Ayuk dang lagi ke Sekolah terima kasih, namun belum ada jawaban.
Lalu awak media kembali mencoba untuk konfirmasi terkait kegiatan revitalisasi pembangunan di SMP Negeri 7, assalamualaikum Dang, kita dari media izin konfirmasi terkait program revitalisasi pelaksanaan pembangunan Rehabilitasi gedung di SMP negeri 7, tadi kita kelokasi pekerja kontrol sosial dan kita lihat diduga para pekerja tidak dilengkapi APD/K3 dan kita tanya kepada Kepala tukang, dang sebagai ketua pelaksana di lapangan dan pengawas lapangan, dan kami langsung menuju ke rumah dang tujuan untuk konfirmasi, terkait pengawasan namun dang lagi tidak ada di rumah.
Seharusnya APD/K3 itu adalah hal utama yang harus di perhatikan, dalam pelaksanaan pembangunan izin jawaban dan klarifikasi terkait dengan APD/K3, terima kasih, dengan singkat ia menjawab semua sudah di kasih, ini contoh sembari mengirimkan foto awal pekerjaan di mulai.Namun pakta di lapangan menunjukkan bahwa terlihat beberapa para pekerja yang terlihat saat sedang melakukan aktivitas diduga kuat tidak mengunakan APD/K3 hingga memicu spekulasi dugaan kurangnya pengawasan dan, pembangunan tersebut patut di pertanyakan kualitasnya dan diduga pekerjaan tersebut muncul dugaan dikerjakan Asal Jadi,
Sampai berita ini di terbitkan,belum dapat dikonfirmasi konsultan pengawas baik pun Kepala Sekolah, untuk dimintai keterangan terkait pekerjaan pembangunan di SMPN 7 Seluma tersebut.
Dengan adanya dugaan temuan awak media diatas, agar kiranya pihak panitia pembangunan perwakilan dari kementerian pendidikan dasar dan menengah, Untuk memberikan teguran atau sangsi tegas serta dapat turun langsung ke lapangan memantau proses pekerjaan,agar nantinya program pemerintah pusat tersebut dapat berjalan dengan baik.sehingga bangunan gedung baru balikpun rehabilitasi di sekolah tersebut dapat digunakan untuk jangka panjang.
Pewarta :Adi.S.


