![]()
Infoberitanasional.com-Jakarta,Reformasi agraria kembali menjadi pusat perhatian publik setelah Presiden Prabowo Subianto menegaskan bahwa percepatan redistribusi lahan dan penataan agraria merupakan fondasi untuk mencapai swasembada pangan nasional. Menanggapi hal tersebut, Dr. (C) M. Sunandar Yuwono, S.H., M.H., atau yang akrab disapa Bang Sunan, menilai bahwa kebijakan ini bukan hanya strategis, tetapi juga menjadi penentu masa depan kedaulatan bangsa.
Menurut Bang Sunan, reforma agraria yang digulirkan pemerintah saat ini tidak boleh dipahami sebatas program bagi-bagi lahan, tetapi sebagai strategi besar pembangunan ekonomi nasional. Ia menegaskan bahwa akses terhadap tanah adalah prasyarat utama bagi petani untuk meningkatkan produksi, efisiensi, dan ketahanan pangan.
“Reforma agraria adalah pondasi. Jika petani memiliki kepastian hak atas tanah, maka langkah menuju swasembada pangan menjadi lebih realistis. Janji Presiden Prabowo sangat sejalan dengan kebutuhan mendasar tersebut,” ujar Bang Sunan dalam keterangannya, Rabu (20/11).
Reforma Agraria dan Swasembada Pangan: Dua Agenda Saling MenguatkanBang Sunan menjelaskan bahwa swasembada pangan tidak dapat dicapai hanya dengan subsidi atau peningkatan teknologi saja. Tanah yang produktif, legalitas yang jelas, serta tata kelola agraria yang berpihak kepada petani merupakan komponen yang tidak bisa dipisahkan.
Ia memaparkan tiga alasan mengapa reforma agraria Prabowo selaras dengan target swasembada pangan:
1. Kepastian Hak dan Produktivitas: Legalitas lahan memungkinkan petani mengakses kredit usaha, teknologi pertanian, dan bantuan modal. Tanpa kepastian lahan, petani sulit meningkatkan skala usaha.2. Optimalisasi Lahan Tidur: Banyak tanah negara dan tanah HGU terlantar dapat dikembalikan kepada masyarakat untuk meningkatkan luas lahan produktif.“Inilah yang akan menambah kapasitas produksi nasional,” kata Bang Sunan.
3. Penataan Ulang Struktur Agraria : Ketimpangan kepemilikan lahan selama ini membuat produksi pertanian tidak efisien. Melalui redistribusi lahan, petani kecil dapat berperan lebih besar dalam rantai pasok pangan nasional.
Kedaulatan Nasional Tergantung pada Kemandirian PanganBang Sunan menekankan bahwa kedaulatan nasional bukan hanya soal pertahanan dan diplomasi, tetapi juga kemampuan bangsa memenuhi kebutuhan pangan sendiri.
“Tidak ada negara yang benar-benar berdaulat jika pangannya masih bergantung pada impor. Reforma agraria adalah jalan untuk memperkuat pondasi pangan kita,” tegasnya.
Ia juga mengingatkan bahwa kebijakan ini harus diikuti oleh pendampingan teknologi, pembangunan infrastruktur pertanian, dan penguatan kelembagaan petani agar redistribusi lahan tidak berhenti pada aspek administratif saja.
Harapan ke DepanBang Sunan menyampaikan optimismenya bahwa visi Prabowo dalam reforma agraria dapat menciptakan lompatan besar dalam ketahanan nasional apabila dilaksanakan dengan konsisten dan transparan.
Ia menutup dengan pernyataan tegas: “Jika reforma agraria dijalankan menyeluruh—redistribusi, legalisasi, dan pemberdayaan—maka swasembada pangan bukan mimpi. Ini adalah jalan menuju Indonesia yang benar-benar berdaulat.”
Dengan demikian, pandangan Dr. (C) M. Sunandar Yuwono menegaskan bahwa reforma agraria bukan hanya agenda sektoral, tetapi pilar strategis yang menentukan arah masa depan bangsa Indonesia/Red


